BLITAR beritaanara2.online Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Guntur Wahono, SE, kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan karakter kebangsaan dan ketahanan pangan. Dalam kegiatan sosialisasi “Pancasila Sumber Toleransi dalam Keberagaman dan Kemajemukan Masyarakat Indonesia” yang digelar di Dusun Jajar, Desa Selopuro, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Sabtu malam (14/06/2025)
Guntur mengajak ratusan petani tembakau untuk memperkuat nilai persatuan dan gotong royong.
Acara yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, Toha Mashuri, S.Sos, MM, serta Ketua Dekopinda Jawa Timur, Slamet Sutanto, ini bertujuan mencari solusi langsung bagi permasalahan petani tembakau di Selopuro. Guntur Wahono menekankan bahwa Pancasila bukan hanya fondasi ideologi bangsa, tetapi juga pedoman dalam membangun keadilan sosial, khususnya di sektor Seribu Bidan dan Berbagai Kegiatan Sosial
Tembakau merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Blitar, dengan luas lahan 583,96 hektare dan produksi kering 790,95 ton pada tahun 2023. Khusus Kecamatan Selopuro, luas lahannya mencapai 87,16 ha dengan produksi kering 116,82 ton. Pemerintah Kabupaten Blitar terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor ini.
“Petani adalah tulang punggung pangan Indonesia. Ketahanan pangan tidak lahir di kota, tetapi di ladang-ladang yang dikerjakan dengan tangan mereka. Di Kecamatan Selopuro ini adalah sentra produksi tembakau dan itu sudah mendunia. Menjadi tulang punggung bagi hasil cukai (DBHCHT) di Kabupaten Blitar. Tentu negara harus menjamin petani tembakaunya hidup sejahtera,” tegas Guntur Wahono dalam sambutannya.
Dalam sesi dialog, para petani menyampaikan berbagai permasalahan, antara lain pengadaan bibit tembakau varietas unggul, modernisasi proses produksi dengan teknologi, serta sistem penjualan yang lebih baik, salah satunya melalui koperasi merah putih.
Menanggapi hal tersebut, Guntur menyatakan empati dan menegaskan komitmennya untuk membawa aspirasi ini ke tingkat pusat. “Keluhan ini akan dicarikan solusi kementerian terkait agar ada kebijakan yang berpihak pada kebutuhan riil para petani, demi kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Guntur Wahono juga menyampaikan bahwa melalui program perbenihan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, serta bantuan pengadaan alat pengering dan pengrajang tembakau, diharapkan kualitas tembakau Selopuro dapat terus meningkat dan petani dapat menikmati hasil yang lebih baik.
“Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat mempertahankan warisan tembakau Selopuro dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi petani lokal, bahwa tembakau ini akan terus menjadi salah satu kebanggaan Kabupaten Blitar,” kata Guntur.
Acara ditutup dengan seruan untuk memperkuat organisasi tani, menjaga semangat nasionalisme, dan terus menyuarakan aspirasi melalui saluran konstitusional. “Jangan pernah lelah bersuara. Panjenengan semua bukan hanya petani, tapi agen perubahan. Mari kita jaga nilai-nilai Pancasila dan terus bergerak bersama untuk pertanian yang berdaulat,” pungkas Guntur Wahono.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung petani dan meningkatkan kualitas tembakau Selopuro melalui berbagai program inovatif. Harapannya, tembakau Selopuro tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dan dikenal di pasar nasional serta internasional,” tambahnya. (Marli )