Blitar. Beritaantara2.online Aksi pencurian nekat kembali terjadi, kali ini menyasar perangkat vital pemantauan aktivitas Gunung Kelud. Sejumlah peralatan canggih milik Badan Geologi dilaporkan hilang dari Stasiun Pemantauan Jura, yang terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Perangkat-perangkat yang dicuri merupakan bagian penting dari sistem pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Kelud. Dengan hilangnya alat-alat tersebut, proses pemantauan gunung berapi aktif itu menjadi terganggu, yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat di sekitarnya.
“Kerugian akibat pencurian ini ditaksir mencapai Rp650 juta,” ungkap seorang pejabat dari Badan Geologi. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk turut waspada dan melaporkan jika mengetahui informasi terkait kejadian ini, demi menjaga keamanan serta keberlangsungan sistem peringatan dini bencana alam.
Satreskrim Polres Blitar kini tengah bergerak cepat melakukan penyelidikan setelah menerima laporan resmi dari petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Gunung Kelud, Budi Prianto, pada Rabu (12/9/2025) malam.
Benar, kami telah menerima laporan resmi terkait kasus pencurian dengan pemberatan ini. Tim kami sedang melakukan penyelidikan di lapangan,” ujar Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, saat dikonfirmasi pada Kamis (11/9/2025).
Berawal dari Sambaran Petir
Ipda Putut menjelaskan, kronologi peristiwa ini bermula dari insiden alam. Pada 7 Juli 2025, sensor kegempaan di Stasiun Jura yang berada di tengah kawasan hutan lindung Perhutani, dilaporkan mati total akibat tersambar petir.
Sejak saat itu, peralatan di stasiun tersebut tidak berfungsi. Pihak pelapor kemudian menunggu instruksi dari kantor pusat Badan Geologi di Bandung untuk penanganan lebih lanjut,” terang Putut.
Setelah menunggu arahan, tim pusat menginstruksikan agar seluruh peralatan dievakuasi untuk diperiksa dan diperbaiki. Rencana evakuasi sempat dijadwalkan pada 16 Agustus 2025, namun karena satu dan lain hal, rencana tersebut terpaksa ditunda.
Pintu Dibobol, Peralatan Senilai Ratusan Juta Lenyap
Tim dari pos pengamatan akhirnya kembali mendatangi lokasi pada Senin (8/9/2025) untuk melaksanakan evakuasi. Namun, mereka dikejutkan dengan kondisi rumah tempat penyimpanan alat yang sudah dalam keadaan terbongkar.
Saat tim tiba di lokasi, mereka mendapati pintu rumah alat sudah terbuka dengan kondisi engsel rusak. Setelah dicek, sejumlah peralatan penting di dalamnya telah hilang,” lanjut Putut.
Para pelaku diduga membobol paksa bangunan dan memotong kabel-kabel untuk mengambil perangkat berharga tersebut.
Adapun rincian peralatan vital yang dicuri antara lain:
1 unit Logger Gnss Leica GR 30
1 unit sensor kegempaan Guralph Certimus CERT-7768
6 unit aki Panasonic
1 unit Switch hub moxa
1 unit DC-DC Voltage Converter
Satu set kabel grounding, penangkal petir, dan panel surya."Ungkapnya.
(Marlin)